Thursday, November 15, 2012

Anak Kos



Istilah anak kos diberikan pada orang-orang yang memilih merantau ke luar daerah. Anak kos adalah orang-orang yang sewa kamar buat tinggal dalam kurun waktu bulanan, bahkan tahunan. Bisa untuk alasan sekolah, kuliah, ataupun kerja. Kayak gue sekarang, gue kos karena kuliah di luar kota.

Kehidupan jadi anak kos itu enggak semudah di dalem rumah. Elo harus mandiri, harus tau cara bersosialisasi, harus tau cara menyamankan diri di kamar, dan yang pasti harus pinter-pinter manage duit.

Buat yang terakhir gue sebut, itu masalah besar buat anak kos pada tingkatan ekonomi tertentu. Iya, semacam tingkat ekonomi masyarakat, anak kos juga memiliki tingkatan-tingakatan itu. Kalau bisa gue gambarin, kira-kira bagan ekonomi anak kos itu seperti ini:

bagan anak kos

Dan berikut ini keterangannya:
  1. Kaya Raya: anak kos yang masuk kategori ini enggak usah dipungkiri pasti anak-anak orang kaya raya. Duitnya enggak habis-habis, mau nongkrong di starbucks tiap malem, atau dugem 4 kali seminggu juga enggak bakal kerasa, deh! Jangankan naik mobil, sewa supir pun dijabanin kalo begini.
  2. Makmur: sedikit di bawah anak kos yang kaya raya. Kalau bisa dibilang ini anak kos yang keuangannya masih berlebih. Kalau di ambil contoh, anak kos tipe ini pasti milih kos yang bagus dan ber-AC tentunya. Tapi, gaya hidupnya nggak terlalu maksain buat hedon kayak anak kos yang kaya raya. Yang pasti doi masih bisa naik mobil kemana-mana.
  3. Biasa: di bawah kata makmur ada anak kos tipe biasa aja. Ini anak kos yang kamarnya nggak ber-AC. Hidupnya biasa-biasa aja, makan cari yang biasa nggak berlebihan, nggak suka nongkrong gak jelas, dan yang pasti masih bisa saving money.
  4. Pas-pasan: di bawah anak kos yang biasa selalu ada anak kos yang pas-pasan. Uangnya nggak banyak, kamarnya sederhana, makan pasti milih yang harganya miring tapi tetap menyehatkan, sering nongkrong tapi sering nebeng juga (minta jajanin), dan yang pasti uangnya selalu habis dalam sebulan.
  5. Prihatin: di bawah anak kos yang pas-pasan masih ada anak kos prihatin, masih lebih baik sedikit dari mengenaskan. Biasanya anak kos macam ini kamarnya macem kapal pecah, mirip bujang lapuk. Makan biasanya 15 hari warteg, 15 hari indomie. Nongkrong sih sering, tapi ya itu, pasti banyak utangan.
  6. Mengenaskan: ini fase hidup paling nggak enak sebagai anak kos. Duit baru dateng aja bisa langsung ludes seminggu. Makan biasanya 23 hari indomie dan seminggu makan nasi. Ini udah paling bagus, kalau emang mau lebih bagus lagi pun biasanya gali lubang-tutup lubang (ngutang ke temen). Nongkrong pun jarang-jarang, karena duit bensin aja belum tentu ada.


Dari penjelasan di atas, memang struktur ekonomi anak kos berbeda-beda. Tapi, itu tidak mencerminkan tingkat ekonomi mereka di rumah. Bisa aja ada anak orang kaya yang gaya hidupnya biasa dan pas-pasan. Kadang juga gue sering liat temen-temen gue dari tingkat biasa/pas-pasan bisa terjun ke tingkat prihatin/mengenaskan kalau udah akhir bulan. Itu hal yang wajar, makannya sebagai anak kos kita wajib me-manage uang jajan dan penghasilan. 


Yang pasti, selama kita nge-kos, kita dituntut untuk lebih mandiri. Inilah yang menyenangkan, kita bisa semakin dewasa untuk mengurus diri dan enggak cuma tergantung sama orang tua terus. So? Gak ada alasan buat takut jauh dari orang tua, kan? :)))

2 comments:

  1. Gue juga ngekos. Hidup anak kos !
    Iya manage duit penting banget tuh biar bisa sampe di akhir bulan Mehehehe
    Salam kenal yaa

    ReplyDelete
  2. wkwkwkw.. :D

    dulu saya merasakan kos,, tapi berada di level tengah2 aja.. :D

    ReplyDelete