Wednesday, July 10, 2013

Mata Besar & Mulut Besar (Dikutip dari "Monster")

Jaman dahulu kala, hidup dua orang miskin di pegunungan yang tandus. Yang satu kurus dan memiliki mata yang besar, yang satu lagi gemuk dan memiliki mulut yang besar. Mereka hidup bertetanggaan.

Mereka berdua hidup dalam kesusahan karena gagal panen bertahun-tahun. Makan sulit didapatkan, bahkan tanaman mereka tidak ada yang tumbuh subur di tanah pegunungan.

Suatu hari, datang seorang monster. "Mari membuat kesepakatan, mari membuat kesepakatan." Kata sang monster sambil tersenyum lebar kepada dua orang itu.


"Aku tidak ingin membuat kesepakatan dengan seorang monster!" Jawab si mata besar.


"Aku! Aku mau! Aku ingin tanahku subur dan memiliki hasil panen yang sangat banyak!" Jawab si mulut besar dengan semangat.

Dalam sekejap, monster itu mengabulkan permintaan si mulut besar. Tanahnya menjadi subur, ditumbuhi bunga-bunga yang sangat cantik dan memiliki hasil panen yang sangat banyak.

Orang bermata besar semakin lama semakin miskin, perutnya pun semakin kelaparan. Ia sungguh tersiksa.

Di sisi lainnya, hidup si mulut besar berubah drastis. Ia mampu makan dengan banyak dan bersenang-senang setiap hari tanpa ada yang bisa menghentikannya.

Orang bermulut besar itu tidak sadar, lama kelamaan bunga dan tanaman di kebunnya semakin layu. Waktu ia menyadarinya, semua sudah terlambat.

Sadar bahwa kebunnya tidak bisa ditumbuhi bunga dan tanaman lagi, orang bermulut besar itu membuka mulutnya dan menangis dengan kencang sambil memaki-maki. Ia menyesal, seharusnya tidak membuat kesepakatan dengan monster.

Orang bermata besar, perutnya kian lapar, kian lapar, dan sekarat. Ia menangis tersedu-sedu sambil memaki-maki. Seharusnya, ia mau membuat kesepakatan dengan monster itu.


"Mari membuat kesepakatan, mari membuat kesepakatan." Kata monster itu.

No comments:

Post a Comment