Sunday, March 2, 2014

Save The Best For The Last

Dear, Rere

Bagaimana kabarmu di barat? Kupikir baik-baik saja. Nyatanya, senyum manismu selalu menghiasi foto-foto yang kamu pajang di sosial media. Ya, baik atau buruknya keadaanmu memang selalu terlihat dari gelagat yang kamu punya. Jika sedih, kamu pasti pulang padaku.

Di antara kebahagiaan yang kamu punya, apa ada rindu untuk kita bertemu? Seharusnya ada, karena rindu selalu berujung temu. Bagaimana rasanya jarak kita? Cukup menyiksa? Sepertinya begitu. Terkadang sulit untuk berbincang dan tertawa asik seperti saat berjumpa. Ya, karena rindu untuk tatap muka bersama.

Dear, Rere

Sebagaimana janjiku padamu, ini aku kirimkan surat di hari terakhir #30HariMenulisSuratCinta. Bukan, bukan karena kamu pilihan terakhirku. Justru karena yang terbaik selalu datang di akhir. Nyatanya tanganku bergetar hebat saat menulis surat ini. Ada perasaan lain? Atau ini pertanda untuk kita berdua? Ah, jangan hiraukan, masih banyak waktu yang kita tidak tahu akan seperti apa ceritanya.

Percaya dengan jodoh? Ya, jodoh akan menjadi hubungan asmara terakhir yang dijalankan dengan orang yang tepat di saat yang tepat. Saat di mana kita sepakat, mau dan ingin maju. Percayalah, save the best for the last adalah jalan Tuhan yang tidak mungkin kita pungkiri.

Maafkan tulisanku yang sederhana ini, aku tidak ingin mengganggumu. Biarkan pria ini sejenak saja bertegur sapa dengan gadis bersenyum manis di barat. Semoga kamu selalu tertawa dan berbahagia.

Salam hangat,

Dion.