Wednesday, February 10, 2016

Dongeng Peri Baik Hati

Saya diberitahu seorang bijak bahwa hidup, rejeki, cinta dan matiku sudah tertulis dalam buku yang Tuhan siapkan bahkan sebelum lahirku.

Apa kau tertulis untuk menjadi akhir perjalanan dalam buku yang orang percaya dan menyebutnya sebagai takdir?

Jika benar takdir adalah kehendak Tuhan, apa inginku tak mampu dipaksakan? Walaupun dengan kuatnya saya berusaha dan berdoa?

Saya mendengar peri-peri baik hati, menceritakan kisahmu yang mendoakan kita pada tiap sadar, bahkan lelapmu.

Dan saya sadar, peri-peri itu hanya memberi dongeng belaka. Karena realita memakanmu, hidup menelanku.

Kita hanya manusia biasa, tak super pula. Sama takut dengan berbagai kenyataan yang menanti di muka.

Kita hentikan saja semua, karena usaha yang sudah saya lakukan, tak pernah mendapat jawaban yang sama darimu.

Dan rasaku, pelan-pelan kau bunuh dalam beku.

No comments:

Post a Comment