Wednesday, January 11, 2017

Menjalani Hidup Tanpa Kantung Empedu


Selamat pagi, siang, sore, ataupun malam. kapanpun kalian membaca tulisan ini. Pertama-tama, saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua orang yang pernah saya rugikan, sehingga menganggap saya orang jahat yang tidak layak memiliki hidup bahagia. Mohon maaf karena merugikan dan telah memberi kesan buruk selama ini.


Lalu, saya juga ingin berterimakasih kepada semua orang yang tetap menganggap saya mampu berubah menjadi lebih baik, menjadi orang sukses yang berguna, bisa membanggakan orang-orang yang mencintai saya. Saya memanjatkan doa-doa baik untuk kalian semua, tidak terkecuali. Karena tanpa kalian, saya tidak bisa berjuang menjalani semua ini.



***


Bulan september kemarin, tepatnya sehari setelah Idul Adha, saya mengalami sakit perut yang luar biasa. Tepatnya di ulu hati yang menjalar hingga ke punggung saya. Saya pikir itu hanya sakit maag biasa, karena dua tahun belakangan saya juga sering merasakan sakit ulu hati seperti ini. Biasanya, saya meminum obat maag dan sakitnya langsung hilang beberapa saat kemudian.

Akan tetapi, perubahan saya rasakan ketika BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar), karena curiga ada yang memburuk dengan keadaan sistem pencernaan, saya pun memberanikan diri untuk datang ke dokter spesialis penyakit dalam.

Di sebuah rumah sakit swasta, di kota Jogja tercinta, saya bertemu seorang dokter spesialis penyakit dalam. Di pemeriksaan awal ini, saya sempat menjalani USG dan hasilnya tidak ditemukan batu dalam kantung empedu. Karena itu, beliau mengatakan kepada saya, kalau saya hanya terkena maag dan diberikan obat beserta enzim untuk pencernaan.

Seminggu saya jalani dengan baik-baik saja, tidak mengalami sakit lagi, bahkan saya bisa makan pedas sesuka hati. Namun, beberapa hari kemudian saya merasakan sakit yang teramat hebat, lebih hebat dari biasanya. Tampak perubahan fisik terjadi pada mata dan kulit saya, semuanya mulai berwarna kuning.

Saya kembali ke rumah sakit, kali ini memilih dokter yang berbeda. Tepat tanggal 22 September, saya harus opname. Dokter ini mengatakan kalau saya terkena pembengkakan liver, atau biasa disebut hepatitis. Saya terpaksa dirawat selama 10 hari di rumah sakit.

Setelah 10 hari di rawat, saya dibolehkan pulang dan meminum obat jalan. Saya harus kontrol tiap 2 minggu sekali dan harus cek darah sebelum pemeriksaan. Hari-hari saya jalani dengan berat, bahkan sakit di ulu hati masih terasa secara periodik. Tepatnya, seminggu sekali saya merasakan kambuh yang teramat sangat. Bahkan kali ini lebih parah, karena sakit yang saya alami berlangsung selama kurang lebih 12 jam dan merambat ke sekitar tulang belikat kanan.


***


3 bulan setelah saya divonis hepatitis, dokter mulai mencurigai penyakit saya bukan dikarenakan virus hepatitis. Kecurigaan dokter didasari oleh berat badan yang turun 15 kilogram dan mata beserta tubuh saya masih terlihat kuning. Beliau meminta saya untuk menjalani pemeriksaan CT Scan, lalu membawa hasilnya 3 hari kemudian.

Hasil pemeriksaan CT Scan menunjukkan kalau empedu saya bersih dari batu, namun ada pelebaran di saluran empedu, belum diketahui penyebab pastinya. Akhirnya, dokter meminta saya untuk menjalani pemeriksaan yang lebih teliti lagi menggunakan MRI atau MRCP.

Seminggu kemudian, hasil MRCP keluar dan saya kembali bertemu dokter. Terlihat batu empedu mengendap di saluran empedu saya, besarnya kurang lebih 1,5cm. Pembengkakan pada liver saya ternyata bukan dikarenakan virus, tapi lebih disebabkan karena penyumbatan saluran empedu ini. Cairan empedu saya tidak mampu mengalir seperti semula dan membuat aliran balik ke dalam liver. Cairan itu juga masuk ke dalam darah dan membuat mata beserta kulit saya menjadi kuning. Dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi , beliau memberi rujukan kepada dokter bedah digestif. Hari itu juga saya harus opname (lagi).

from google.com



Perasaan campur aduk saya rasakan, karena ini pengalaman pertama menjalani operasi. Dokter bedah mengunjungi saya pada hari berikutnya, dan memberitahukan bahwa operasi akan dijalani 3 hari kemudian (tepat tanggal 22 desember) dengan cara bedah konvensional.

Perlu kalian ketahui, operasi dapat dilakukan dengan 2 cara:
  1. Bedah konvensional: dengan cara membuka bagian tubuh dengan luka sayatan lebar. (untuk saya pribadi, perut ini disayat sepanjang 15cm)
  2. Bedah laparoskopi: luka sayatan kecil, hanya sekitar 1cm dan menggunakan selang robotik. (lebih baik teman cari sendiri di google, karena saya bukan ahli untuk menjelaskan hal-hal yang berbau kedokteran)


Tanggal 22 desember tiba, saya diberitahu perawat untuk memasang 2 macam selang. Selang untuk lambung yang dimasukan melalui hidung dan selang kateter untuk mengeluarkan cairan urin. Kedua selang itu sama-sama menyakitkan, terlebih lagi selang kateter yang dimasukkan melalui alat kelamin.  Sejujurnya, saya merasa stress sebelum operasi. Bukan karena operasinya, saya justru ketakutan di saat pemasangan selang kateter untuk urin.

Setelah selesai memasang semua selang dan mengenakan baju operasi, saya dibawa ke ruang persiapan operasi. Keluarga dan pacar saya menemani sebelum saya masuk ke ruang persiapan, saya pun meminta doa dari mereka.

Setelah 15 menit menunggu di ruang persiapan, saya pun dibawa ke ruang operasi oleh beberapa orang. Ternyata ruang operasi itu dingin sekali, mungkin memang diatur seperti itu agar tetap steril. Seorang dokter berpakaian hijau (khas operasi) menghampiri saya dan memberi beberapa suntikan di saat saya sedang berdoa dan berdzikir, tak lama kemudian saya kehilangan kesadaran di bawah pengaruh bius total.

Saya menjalani operasi selama 2,5 jam, setelah itu saya dibawa ke ruangan pasca operasi dan akhirnya dibawa kembali ke kamar. Orang tua dan pacar saya sudah menunggu, alhamdulillah operasi saya berjalan lancar. Bahkan, saya diberi oleh-oleh dari sang dokter bedah berupa batu empedu. Kata dokter bedah, kantung empedu saya terpaksa diangkat juga karena mengalami infeksi dan saya harus hidup tanpa kantung empedu mulai sekarang.


***


Sekarang, saya sudah melalui 2 minggu lebih sejak operasi dijalankan. Luka di kulit saya sudah mengering, saya sudah mandi seperti biasa. Namun, rasa nyeri masih terasa di perut bagian kanan, karena penyembuhan luka di bagian dalam perut memang lebih lama dari luka luarnya. Saya harus beristirahat selama 1-2 bulan dan tidak boleh angkat beban lebih dari 5 kg selama 6 -12 bulan.

Pasca operasi, perut saya masih sering kembung, itu merupakan hal wajar karena saya kehilangan satu organ dalam pencernaan. Saya pun harus menjaga pola makan, sehingga sampai saat saya menulis blog ini, saya memilih catering untuk menjaga kesehatan pencernaan dan metabolisme saya.

Dulu, saya tidak suka memakan buah apel, sekarang saya harus memakannya. Karena pada kenyataannya, buah apel mampu mencegah batu empedu. Seperti itulah manusia, dulu tidak mau, sekarang butuh. Dulu diremehkan, sekarang menyanjung mati-matian. Dalam berbagai hal, kita adalah sosok yang akan butuh saat sudah tersudut dalam keadaan hidup dan mati. Seperti saya sekarang.

Saya harus berterimakasih banyak pada keluarga yang selalu menemani saya dan menerima kepulangan saya, apapun keadaannya. Saya juga harus berterimakasih pada pacar yang setia menemani siang-malam di rumah sakit, bahkan tidak jijik melihat cairan urin saya yang keluar melalui kateter selama dirawat. Adakah orang-orang setia seperti mereka di hidupmu? Pertahankan, tidak ada yang lebih nyaman dari mereka yang mampu menerima keadaanmu dalam tiap kepulangan. Itulah rumah sejati yang kita butuhkan.

Tidak lupa juga, saya harus banyak berterimakasih pada teman-teman yang telah menjenguk, mendoakan, dan memberi saya semangat untuk sembuh. Bahkan ada teman yang menunggu saya pulih dan bersedia menampung saya untuk bekerja, tidak ada yang lebih indah dari mereka yang tetap percaya pada sosok pendosa ini.


***


So, buat teman-teman, atau siapapun yang mengalami kejadian seperti saya, jangan menyerah. Kita masih bisa menjalani hidup dengan wajar. Saya mencoba untuk dapat bekerja lagi (walaupun sampai saat ini saya masih termasuk dalam unemployed club karena memilih resign saat divonis sakit hepatitis dan disuruh beristirahat selama 3 bulan), saya bisa naik kendaraan sendiri keluar rumah, tapi memang fisik saya masih terasa lemah dan cepat merasa lelah.

Ya, banyak yang sudah saya lewatkan selama saya sakit, dari mulai pekerjaan yang harus saya tinggalkan, pernikahan saudara, pernikahan sahabat, jalan-jalan keluar kota, banyak projek terbengkalai seperti youtube dan buku, hingga rejeki yang ditawarkan. Rejeki mungkin tidak akan tertukar, namun kenyataannya, kita bisa kehilangan karena tidak mampu menjaga kesehatan. Jadi, marilah hidup sehat mulai sekarang, sebelum terlambat dan banyak kehilangan dalam sisa hidup kita. Toh, pada akhirnya, kita mampu menikmati kerja keras di saat benar-benar sehat.


Terimakasih sudah membaca cerita saya, semoga kita selalu diberi rejeki yang berlimpah, pekerjaan yang halal, kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin.





Aditya Dion M., 11 Januari 2017

29 comments:

  1. Terimakasih Mas Aditya Dion. Tulisan Anda memberi semangat sy untuk ttp percaya bahwa operasi adl slh satu bentuk ikhtiar kepasrahan kita pd Sang Pencipta. Ternyata
    yg sakit batu empedu tdk hanya saya. Semangat dan optimis Anda adlh semangat saya.
    Besok pagi, 31 Januari 2018, sy akan menjalani operasi pengangkatan batu empedu kalo perlu by pass untuk pembuangan endapan pd saluran empedu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gmna mba setelah paska operasi pengangkatan batu empedu,,soal nya saya tgl 28 Juli ini mau di angkat juga batu empedu nya

      Delete
    2. Bagai mana kabarnya mba atau mas yg sudah operasi batu empedu? Saya baru mau konsul ke dokter bedah

      Delete
    3. Saya 25th ,sudah d angkt kantung empedunya ... oprasi kemarin 9 juli ... 1 sampai 2minggu kondisi saya ga stabil ... makan sering mual dan sedikit" ... dan mudah lelah tiba" ntah karna apa ,tpi jlan 1blan alhamdulillah mulai normal tpi ya itu .. no gorengan no lemak

      Delete
  2. Saya pernah operasi pengangkatan kantung empedu sekitar 2 tahun yang lalu dan Alhamdulillah sampai hari ini saya tidak ada pantangan makanan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makan gorengan ga pak atau yg berlemak ...cara atur makan tiap hari gmn pak

      Delete
    2. Saya juga tidak ada pantangan makanan..cuma gorengan sama santan saya kurangi...apapun penyakitnya pasti gorengan sm santan juga mesti dikurangi..lebih baik dengarkan dokter kalau pilihannya harus operasi...karena saya sudah mencoba obat alternatif ujung ujung nya operasi pilihan terbaik.

      Delete
    3. Saya juga tidak ada pantangan makanan..cuma gorengan sama santan saya kurangi...apapun penyakitnya pasti gorengan sm santan juga mesti dikurangi..lebih baik dengarkan dokter kalau pilihannya harus operasi...karena saya sudah mencoba obat alternatif ujung ujung nya operasi pilihan terbaik.

      Delete
    4. Sy 3 hari yang lalu diangkat kantong empedu nya, masih shock masih tidak bisa menerima, apalagi anak sy 4 masih kecil... Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan umur yang panjang buat kita semua untuk mendampingi orang tersayang

      Delete
  3. sy operasi pengangkatan kantung empedu tgl 5 juni 2018. dah mau sebulan luka luar dah kering..sy masi jaga mkn

    ReplyDelete
  4. Gmna mba stelah oprasi pengangkatan batu empedu nya ,? Apa msh ada keluhan lain? Soalnya sya jg diharuskan oprasi tapi saya takut mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah operasinya mas/mba?

      Delete
    2. Jangan takut kak ... karna klo sudah parah akibat nya fatal

      Delete
  5. Saya sudah 2 tahun operasi kantung empedu...tp masih belum pulih seutuhnya..alhamdulillah saya sehat..cuma makanan harus dijaga..

    ReplyDelete
  6. Saya operasi tgl 20 april 2018.. Sama laparatomi..batu empedu..hampir 5 jam..mungkin yg mau sharing abis op..sama seperti saya wa saja 081217254770..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak bdnnya skrg gmn? Kurusan atw normal.krn yg saya alami sejak operasi BB turun drastis

      Delete
  7. Tahun yg lalu sy oprasi batu emprdu..ada 13.butir kecil2 seperti pecahan beras atau sekacang hijau yg paling besar....dan hri senin kemarin 27.agustus 2018..sy sakit perut yg sama di tempat yg sama..dan sy chek ke Dr dan di vonis empedu sy sdh penuh lg dng pasir..Dr menyaran kan sy utk secpt nya oprasi tp jujur sy msh takut masih trauma..sekarang yg sy rasakan nyeri di ulu hati.mual.sakit pinggang..badan sakit semua yg parah itu kaki utk berjalan nyeri sekali...Dr meminta sy utk angkat empedu nya sy masih binggung hrs bagi mana

    ReplyDelete
  8. Sya operasi sama..tgl 20.april 2018..yg mau sharing wa..081217254770

    ReplyDelete
  9. Semangat mas, buat semuanya saja yang harus mengalami operasi pengangkatan kantong empedu seperti saya, semoga tetap sehat selalu.

    ReplyDelete
  10. sama saya juga bulan akhir maret atau awal april 2018 lalu operasi, tapi saya 2x operasi. gejala nya sama dikira maag doang dan alhamdullilah ga sesakit cerita yang lainnya. cuman sakit perut sebelah kanan, kuning, dan gatel gatel luar biasa.

    awal mula sakit dikira maag doang minumlah obat maag. tapi tiba tiba saya kuning, saya langsung pergi ke dokter dalam buat usg dll, emg ada batunya. tapi dokternya bilang saya kegembrotan bukan gendut lagi. berat/tinggi saya 110/170 waktu itu. " yang merupakan salah satu penyebab kantung saya hilang terus kena fatty liver juga". akhirnya saya disuruh terapi obat sama ngurusin badan dalam 1 minggu.(obat jalan, kurusin badan ga jalan. hehe)

    1 minggu jalan obat (obatnya ada 3 tapi lupa semua, yang inget obat kolestrol doang) badan saya mulai gatal terus berubah menjadi orange. akhirnya saya berani cerita ke dokternya ayah saya. soalnya saya pikir udah makin parah. hari itu cerita kirim foto segala macem. besoknya langsung ditiketin ke jakarta. observasi segala macem bilirubin yang tadinya cuman belasan ketika masih kuning berubah jadi 32mg (normalnya 1-5mg kayanya). itu udah gatel parah, kaya monyet garuk2 melulu terus muncul banyak bintik coklat ditelapak tangan dan kaki. mata udah orange. kata temen kepala saya hijau malah. alhamdulillah masih setrong K.Onya pas habis operasi saja. bahkan dokternya heran bilirubin 32/mg tapi belum koma atau tiwas (mungkin BB berpengaruh), "ga tau ini dokternya bener atau ngga" tapi saya tetep bersyukur alhamdulillah masih bisa share cerita ini.

    singkat cerita operasi saya yang pertama tembak batu yang nyumbat saluran empedunya, belum ada bedah bedahan (berharap ga diangkat kantungnya). saya pikir sudah dengan niat harus cepat pulih maka saya dengan semangat makan lagi dengan gaya makan cepat saya. eeh malah kejadian pendarahan dalam dilambung dan bekas operasi, observasi lagi lah saya. wah moment K.O saya disini dari transfusi darah, selang oksigen, dll yg ga pernah saya pikirin sebelumnya. alhamdulillah saya pulang dan sekali lagi saya dikasih kesempatan lagi buat nulis cerita ini.

    seminggu selang udah rawat dirumah munculah gejala mual, demam, dan sakit perut kanan lagi. langsung ke UGD.
    "udah ga bisa ngebantah lagi dan saya udah tau saya akan diangkat kantungnya :( " dioperasi laparoskopi lah saya. dan SAYA JUGA ngalamin selang keteter juga dioperasi ke2 ini!!! wah asli nyerinya mantap tapi untung cepet. bukan nyerinya sih tapi khawatirnya kalo selang dimasukin kelubang yang sesempit itu, persis kaya writternya hahaha. selang yang kelambung juga! jadi ga bisa makan dan minum. bisa minum sih cuman 1 tetes 1 jam :( .

    berhasil dioperasi. keluar lah batu saya kalo digumpal sebesar biji salak. alhamdulillah semua normal walaupun hasil perperangan selama 1 bulan 1 minggu itu berat turun dari 110kg jadi 88 kg. dan dalam 2-3 bulan urin kembali normal lagi. dan kulit sudah mulai bersih lagi.

    sekian cerita pengalaman saya tentang kantung empedu. mohon maaf dan minta izin buat writter blog ini saya post komen ginian buat share share ke yg lain dengan tujuan agar tidak takut dan tidak meremehkan penyakit empedu ini yang dulu merupakan penyakit bahaya dan sekarang mungkin dianggap enteng.
    yang paling penting tetap hidup sehat. dan jalanin pantangan yang udah disebut writter diatas boleh lah siki2 nakal hehe

    buat yang mau share cerita pasca operasi dan mau nanya sebelum operasi ke email siapa.lo@gmail.com biar sama sama belajar hehehe. makasih wassalam. eh iya terima kasih buat writternya udah share cerita ini :)

    ReplyDelete
  11. Saya baru Tanggal 19 Otober 2018 kemarin operasi angkat kantung empedu sistem lapsroskopi. Saya tulis kesaksian saya ini empat hari setelah operasi. Kepala agak pusing, perut masih kembung sekaligus kruyukan dan asam lambung lumayan tinggi. Saya ga tau berbagi dengan siapa. Kalau ada yang mau tukar menukar info silakan WA 081321704570.

    ReplyDelete
  12. bulan lalu saya juga abis oprasi pengangkatan kantung empedu di lapraskopi kalo gasalah namanya, jadi cuma ada tiga titik dibagian perut..
    awalnya kata dokter2 tiap rs yang saya datangi harus oprasi besar karna kata dokter badan saya gede(emang gede sih 120kg) :D , tapi pas ke siloam taunya bisa di oprasi kecil apa lapraskopi entah namanya apa.
    awal mula sakitnya sama seperti kalian disini.. sakit bagian perut atas sampai ke tulang belakang. :(

    kaga kebayang itu dipasang kateter sadar2 :)))) . saya dipasang pas bius masuk alias gasadar :P

    batu saya sebesar 2,5cm gede bener ini bisa jadi batu akik kayanya :))

    slesai oprasi saya udah gerak2in badan kanan kiri, selang 4jam setelah oprasi saya udah bisa ke kamar mandi sendiri, ya walaupun balik dari kamar mandi badan langsung lemes :)))

    dokter ga kasih pantangan macem2, cuma kurangi makanan berminyak yg berlebihan dan butter2 gitu.

    dikasih istirahat 1minggu baru boleh kerja.. seminggu penyembuhan latih2 gerak, latih jalan, biar cepet sembuh bisa beraktifitas normal.. mnurut saya ya jangan diem aja tapi latih dikit2.
    stelah seminggu pasca oprasi saya kontrol ke dokter, langsung tanya kapan saya bisa lari, katanya seminggu lagi. jadi saya udah mulai joggin itu 2minggu pasca oprasi.
    tapi sampe skrg masih kepikiran.. pola makan orang ga punya kantong empedu itu kaya gimana, masih kurang yakin kalo dibebas makan gini.. :D

    kata orang2 pasca oprasi kalo makan banyak lemak langsung mencret2
    pernah iseng coba makan banyak dan berlemak tapi ga mencret2 tapi badan langsung gaenak rasanya.. mau muntah :((( abis itu tobat deh gamau coba2 lagii :)))))

    semangat yakk semuanya.. buat bagi2 info atau mau tanya2 saling sharing boleh kontak yandositindaon@gmail com atau 081318398089

    ReplyDelete
  13. Aku 2 kali di rawat,tp masih kecil sih 0.5cm,

    ReplyDelete
  14. Nemu blog ini, saya ngerasa bersyukur.. Karena saya baru didiagnosa memiliki batu empedu multiple dengan diameter batu terbesar 12mm, kandung empedu saya juga suxah membengkak hingga 13cm..
    Kalo boleh, minta info biaya operasi pengangkatan kandung empedu kira2 berapa ya??
    Terima kasih..
    Sehat selalu untun kita semua..

    ReplyDelete
  15. Sy Ibu rumah tangga umur 53 th..tgl 23 oktober 2018. sy operasi angkat batu dn kantung empedu..sy operasi pakai biaya bpjs..dg cara operasi konvensional di sayat 15cm sm ky mas Doy..sy meremehkan kesehatan jarang sarapan suka telat mkn kalau minum cm sekedar nya.selama hampir 4 tahun sy di dianogsa lambung/magg oleh dr di klinik bpjs jd hanya mnm obat tuk lambung sy..lama2 sy curiga jg ada apa di ulu hati yg sering skt luar biasa kalau kumat sakit,mlm gk bisa tidur sampai pagi.akhir nya sy ke dokter umum dg biaya sendiri.waktu itu tahun 2017,ternyata dokter nya cpt tanggap dn menyarankan sy tuk USG ..setelah USG baru tahu hasil nya sy kena radang empedu dn sy di beri obat yg tepat alhamdulillah sy sht cm syg nya sy gk balik lg konsultasi ke dokter sy pikir udh sht.tahun 2018 sy skt lg..sy minta surat rujukan ke RS dari klinik bpjs tuk ke dr ahli dalam.dari dokter ahli dalam tetap sy di nyatakan lambung sy bermasalah..3 x bulak balik dg obat yg sama sy gk ada perubahan ..yg ke 4 x dtg berobat sy baru blg ke dokter ..dokter minta di USG lg bisa gk soal nya kok skt nya gk hilang2 dari ulu hati sampai ke punggung..sy di USG lg.hasil nya mengejutkan ternyata sy di nyatakan ada batu empedu nya..oleh dr sy di sarankan untuk operasi..sy kaget takut sy bilang ke dokter ada artenatif lain gk dokter ksh obat selain di operasi..dokter bilang gk bisa bu..cm di operasi lah jln yg terbaik buat ibu sht lg ..akhir nya sy pasrah dn dokter memberi surat rujukan ke dr bedah,dr jantung dn dr anestesi.periksa darah dll..(mungkin karna sy tegang takut dn stress) pas periksa semua hasil nya bagus hanya tensi darah naik 140/100 gula darah 300 . Pada hal riwayat se hari2 sy punya darah rendah dn gula darah normal..operasi nya di tunda hampir 3 bln..karna hrs menormalkan dl tensi darah dn gula nya dl.menunggu kabar kpn waktu nya operasi sy jaga mkn hanya yg rebus2 an mkn buah dn mencoba rilek walau deg2an jg sih..akhir nya sy di dpt kbr dari RS sy hrs dtg tgl 22 oktober sore hari karna tgl 23 oktober jam 9 pagi sy di operasi nya..Alhamdulillah operasi berjalan lancar.sekarang sy sdh mulai sembuh jahitan sdh kering tiap hari komsumsi telor rebus putih telur nya aja sebanyak yg kita suka dn makan sayuran di rebus jg buah2 an..sy msh pake korset (dokter yg menyaran kan 2 bln pake korset)..maaf sy tidak bisa cerita dg baik ..smg saja bermanfa'at.dn smg semua menjaga sht sebelum skt..Aamiin

    ReplyDelete
  16. Selamat siang semua semoga kita semua slalu diberikan kesehatan dan panjang umur Amiiinnn...
    Sekarang saya masih terbaring diRS selesai pengangkatan batu empedu dan alhamdulillah kondisi saya berangsur membaik. Hari Jum'at kmrn tepatnya tgl 7 Des 2018 jam 17.00 saya menjalani pengangkatan batu empedu n alangkah kagetnya saya setelah mendapatkan oleh2 15 biji batu bersarang di empedu saya, alhamdulillah operasi berjalan lancar saya pilih tindakan bedah coz biar bisa lbh tuntas n 1 hari pasca operasi saya sudah bisa jalan mondar mandir kekamar mandi sendiri. Keluhan juga tidak ada n kondisi badan saya semakin membaik n insya Allah bsk di izinkan plg. Kita diberikan sakit kyk gini juga bkn kita yg minta semua ini sdh menjadi takdir sangat Illahi mau tdk mau kita hrs menjalaninya, so slalu berfikir positif n slalu ikhlas akan kondisi kita agar cpt diberikan kesembuhan Amiiinnn. .
    Pesan saya klo memang sudah divonis da batu empedu sebaiknya lgsg diambil aja biar tdk menjalar kmna2 cos bahaya klo msk ke saluran hati akan lbh sulit n penanganan khusus.
    Semangat bagi tmn2 smua n g usah takut Allah slalu bersama kita, Allah g akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hambanya
    So. . Semangat n berfikir positif 🙂

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete