Wednesday, November 14, 2012

Review #RasaCinta

Untuk pertama kalinya seumur-umur gue bikin blog ini, akhirnya gue mau coba buat jadi komentator sebuah karya. Yah, walaupun gue gak ada apa-apanya dibandingkan mereka yang sudah senior-senior ini dalam hal menulis.


Disini gue mau review buku yang diterbitkan oleh @bukune, bukune ini salah satu penerbit yang terkenal dikalangan anak muda. Buku yang gue review untuk pertama kalinya ini adalah #RasaCinta karangan @arievrahman, @saputraroy, @ijotoska, @popokman, @dwiKaputra, @tlvi, dan @DewiSubrata.


Buku #RasaCinta

Buku #RasaCinta ini merupakan kumpulan cerpen dan tulisan mereka ber-tujuh. Buku ini mirip dengan daftar menu disebuah restoran. Ya, kalian benar, ada bagian Appetizer, Main Course, dan Dessert. Buat yang belum tau artinya, jadi ada bagian hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup. Mirip daftar menu restoran, kan?

Buku #RasaCinta ini memiliki keunikan sendiri, pada tiap bagian yang tersaji terdapat kisah-kisah dan tulisan-tulisan yang memiliki cita rasa. Seperti kalimat yang ada di bagian belakang buku ini:
"Karena rasa mampu merekam cerita, dan setiap cerita mempunyai rasa."
Ataupun tag line yang ada di bagian cover buku:
"Rasa Cinta: Mencecap cerita di setiap rasa"

Seperti sebuah menu di restoran, gue tergugah untuk mencoba dan mencicipi tiap rasa. Rasa memang berbeda-beda, karena sudut pandang dan cara penulis menceritakan. Hmmm... mungkin gue bakal kekenyangan kalau mencoba semua, tapi apa salahnya untuk mencoba dan memilih menu favorit?


Karena itu gue yang sudah selesai menikmati semua suguhan bakal nyiapin menu favorit gue sendiri dari dalam buku ini:

Appetizzer (Makanan pembuka):
Di dalam makanan pembuka yang ringan ini gue suka rasa yang telah diciptakan oleh:

  1. Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga - @ijotoska : Cerita ini jadi favorit gue karena keunikan latar belakang kedua tokoh utamanya. Kisah tentang penantian orang selama 573 hari, wuih! Luar biasa kan? Ceritanya ringan, bagaimana cinta itu diperjuangkan dan bagaimana cinta itu dinanti. Luar biasa....
  2. Sepotong Roti Bakar Cokelat Keju - @dwiKaputra : Gue suka cara penceritaannya, flash back yang mengejutkan, sampai pada ending yang memberi sebuah semangat berbeda agar menjadi diri sendiri. Ini menu yang tidak sia-sia untuk dibaca. Perbedaan cokelat dan sebatang keju, unik dan menarik.
  3. Dua Tangkup Cinta - @saputraroy : Kalau bisa dibilang ini mirip cerita horror Insidious! Ya, buat gue cerita ini penuh adegan yang membuat kita benar-benar terkejut, sampai ending pun kita masih dibuat terkejut! Buat bang Roy, satu kata aja.... FAK ABIS! :)))

Main Course (Hidangan Utama):
Hidangan utama yang mengenyangkan, membuat kita kenikmatan. Bagian ini gue suka rasa yang diciptakan oleh:
  1. Mie Tarik Jarak Jauh - @dwiKaputra : Oke tanpa perlu berkomentar banyak-banyak, gue suka cerita tentang LDR. Kenapa? Karena memang cinta lebih di uji saat kita saling berjauhan. Buat gue cerita ini inspiratif, apa lagi yang harus gue omongin? Luar biasa!
  2. Tiga Baris Terakhir - @DewiSubrata : Cinta yang abadi sampai mati, mengungkapkan rasa sesal setelah kehilangan. Cerita yang menyentuh hati dari mbak Dewi, gue suka banget!
  3. Tiba-Tiba Kamu - @tlvi : cinta itu selalu mau menunggu? Baiklah, mbak @tlvi telah memberi pelajaran berarti dari cerita unik ini. :)))

Dessert (Hidangan Penutup):
Sampai juga kita pada puncak kenikmatan menu-menu yang tersaji. Bagian ini gue suka rasa yang diciptakan oleh:
  1. Mengulang Kesalahan - @popokman : Kolak pisang kematangan... analogi menarik yang di hadirkan sebuah popok untuk membuat kita tersadar bahwa manusia tidak boleh memandang luarnya saja. Pok! Kolak, Pok!!! :)))
  2. Kopi Hitam Tanpa Gula - @ijotoska : Tak perlu panjang lebar untuk hidangan penutup yang sederhana ini, gue suka pesan yang dihantarkan dengan cara sederhana juga. Hidup apa adanya? Menerima kesederhanaan pasangan? Ya, cinta itu wajib seperti itu!

Yap! Itu adalah hidangan-hidangan favorit gue pada tiap bagian daftar menu bernama #RasaCinta. Bukan berarti gue gak suka yang lain, gue suka banget malah. Tapi, yang namanya favorit itu selera bukan? Orang selalu memilih apa yang dia rasa paling enak dan membuatnya nyaman, seperti cinta.


Buat kalian buku ini wajib untuk dibaca, apa lagi yang pingin jadi penulis kaya mereka. Gue juga lagi belajar nulis, di dalam buku ini gue dapet beberapa pelajaran tentang scene yang tidak terduga, berbagai macam sudut pandang cerita, konflik, dan tentu saja cara penulisannya yang berbeda. Ini cocok untuk referensi kalian dalam menulis.


Kalau kalian tidak ingin belajar menulis? Tetap saja kalian pantas untuk membeli buku ini. Karena buku ini memberi pelajaran pada tiap rasa, karena rasa itu bisa merekam cerita, dan cerita itu memiliki rasanya sendiri. Rasa apa? Ya, #RasaCinta.


Sekian aja review dari gue, maaf kalau masih amatir menjadi komentator, maklum gue juga masih belajar menulis dengan baik supaya bisa seperti senior-senior lain. Gue memberi buku ini nilai 4 dari skala 5. Selamat menikmati #RasaCinta, selamat menikmati berbagai cerita yang indah.


No comments:

Post a Comment